Selamat Datang ke Perpustakaan Mini Majlis Bandaraya Iskandar Puteri
Local cover image
Local cover image
Amazon cover image
Image from Amazon.com

DIA TETAP SEMPURNA / Anjell ; Editor: Jabatan Editorial Karyaseni

By: Contributor(s): Material type: TextTextPublisher: Selangor : PENERBITAN KARYASENI SDN. BHD., [2020?]Description: iii, 702 pages ; 19 cmContent type:
  • text
Media type:
  • unmediated
Carrier type:
  • volume
ISBN:
  • 9789674691608
Subject(s): DDC classification:
  • 23 899.2333 ANJ
Summary: Versi pertama pertemuan mereka. Bagi Dara Nailufar, tiada apa pun yang menarik tentang Eskandar Arasyah. Dengan rambut panjangnya. Dengan gaya selekehnya. Lelaki itu hanyalah seorang tukang kayu berlidah tajam yang menyelamatkannya daripada dikejar kucing. Ya, Dikejar kucing! Versi kedua pertemuan mereka. Wah, tukang kayu dah diskrub dan di-clorox! Yang muncul di depannya kini umpama putera raja turun dari kayangan. Kacak maut! Dan pesonanya bagaikan memukau semua yang memandang. Dari sebuah perancangan yang tak disengajakan, mereka kini muncul sebagai pasangan kekasih jadian. “After all, until the cruise ends, I’m all yours, sunshine.” – ESKANDAR ARASYAH Ya… Sehingga pelayaran itu tamat! Momen yang terlakar sepanjang pelayaran kapal persiaran mewah itu sangat bermakna bagi Dara. Semakin dia kenal Eskandar, semakin dirasakan lelaki itu misteri. Lelaki itu bukan sekadar tukang kayu. Hakikatnya, Eskandar memang punya segala-galanya. Wanita mahukannya. Lelaki cemburukannya. Di mata kasar semua, hanya satu perkataan yang sesuai untuk menggambarkannya: Sempurna. Namun, jauh dalam sudut hati Eskandar, hanya dia yang tahu. Dia tak sempurna. Dan ketidaksempurnaan itu buatkan ada benteng teguh yang memagari hatinya. No access. “Aku tak sempurna, Dara.” – ESKANDAR ARASYAH “Nobody is perfect.” – DARA NAILUFAR “Aku tahu. Tapi untuk satu ketidaksempurnaan, tak semua orang mampu terima.” – ESKANDAR ARASYAH “But you have everything.” – DARA NAILUFAR Bagi Dara, tiada sesiapa yang sempurna di dunia ini. Apa pun ketidaksempurnaan Eskandar itu, baginya manusia itu tak perlu menghukum. Namun, bila tiba saatnya dia mengetahui kebenarannya, mampukah Dara berpegang pada kata-katanya itu?
Tags from this library: No tags from this library for this title. Log in to add tags.
Star ratings
    Average rating: 0.0 (0 votes)
Holdings
Item type Current library Collection Call number Copy number Status Date due Barcode
Book Book Perpustakaan MBIP Medini General Stacks Fiction Book 899.2333 ANJ 2020 c.1 (Browse shelf(Opens below)) 1 Available 00000956

Versi pertama pertemuan mereka. Bagi Dara Nailufar, tiada apa pun yang menarik tentang Eskandar Arasyah. Dengan rambut panjangnya. Dengan gaya selekehnya. Lelaki itu hanyalah seorang tukang kayu berlidah tajam yang menyelamatkannya daripada dikejar kucing. Ya, Dikejar kucing!
Versi kedua pertemuan mereka. Wah, tukang kayu dah diskrub dan di-clorox! Yang muncul di depannya kini umpama putera raja turun dari kayangan. Kacak maut! Dan pesonanya bagaikan memukau semua yang memandang.
Dari sebuah perancangan yang tak disengajakan, mereka kini muncul sebagai pasangan kekasih jadian.

“After all, until the cruise ends, I’m all yours, sunshine.” – ESKANDAR ARASYAH

Ya… Sehingga pelayaran itu tamat! Momen yang terlakar sepanjang pelayaran kapal persiaran mewah itu sangat bermakna bagi Dara. Semakin dia kenal Eskandar, semakin dirasakan lelaki itu misteri. Lelaki itu bukan sekadar tukang kayu. Hakikatnya, Eskandar memang punya segala-galanya. Wanita mahukannya. Lelaki cemburukannya. Di mata kasar semua, hanya satu perkataan yang sesuai untuk menggambarkannya: Sempurna. Namun, jauh dalam sudut hati Eskandar, hanya dia yang tahu. Dia tak sempurna. Dan ketidaksempurnaan itu buatkan ada benteng teguh yang memagari hatinya. No access.

“Aku tak sempurna, Dara.” – ESKANDAR ARASYAH
“Nobody is perfect.” – DARA NAILUFAR
“Aku tahu. Tapi untuk satu ketidaksempurnaan, tak semua orang mampu terima.” – ESKANDAR ARASYAH
“But you have everything.” – DARA NAILUFAR

Bagi Dara, tiada sesiapa yang sempurna di dunia ini. Apa pun ketidaksempurnaan Eskandar itu, baginya manusia itu tak perlu menghukum. Namun, bila tiba saatnya dia mengetahui kebenarannya, mampukah Dara berpegang pada kata-katanya itu?

There are no comments on this title.

to post a comment.

Click on an image to view it in the image viewer

Local cover image

Powered by Koha